Banjar, (harapanrakyat.com),- Hiburan musik islami Qhasidah kembali ramaikan acara-acara masyarakat Kota Banjar seperti Khitanan dan Pernikahan. Hiburan banyak dipilih oleh masyarakat lantaran tidak berisiko menimbulkan kericuhan antar penonton.
Pada era tahun 90, grup Qhasidah Almanar, sempat meramaikan dunia hiburan masyarakat, terlebih lagi ketika ada hajatan. Namun, hiburan rakyat itu sempat menghilang, ketika pongdut (Japong Dangdut) dan organ tunggal mulai menggantikan posisi musik Qhasidah.
Alasannya karena Pongdut dan organ tunggal menawarkan penampilan biduan dengan pakaian dan goyangan yang sangat menantang. Hal itu tentunya berbeda dengan grup Qhasidah yang berbusana muslimah, dengan tarian yang tidak begitu menggoda mata para penikmatnya.
Salah seorang pelantun Qhasidah, Elin Az-Zahra, ketika ditemui HR, Jumat (7/1) mengatakan, dirinya berkeinginan untuk mengembalikan kejayaan hiburan nada Qhasidah di tengah masyarakat.
Diakui Elin, penampilan pelantun Qhasidah cukup sederhana bila dibandingkan dengan biduan pongdut dan organ tunggal. Namun Elin yakin, Qhasidah tetap memiliki pangsa pasar tersendiri.
Senada dengan itu, Kiki Zakia, ketika dimintai tanggapan oleh HR, mengungkapkan, bahwa dirinya memiliki keinginan yang sama dengan Elin, yang ingin mengembalikan kejayaan musik Qhasidah.
Menurut Kiki, hal itu merupakan beban yang cukup lumayan berat. Di satu sisi, dirinya harus dihadapkan dengan kecenderungan generasi muda masa kini, yang sangat mengidamkan hiburan yang hedonistic (pesat pora).
Femi, rekan Kiki dan Elin, ketika dimintai tanggapannya menceritakan pengalaman rekannya yang menjadi biduan pongdut. Menurut Femi, tantangan biduan pongdut lebih besar dalam menghadapi para penonton.
Apalagi ketika penontonnya dalam keadaan mabuk, hal itu seringkali mengundang kributan antar sesama penonton. Ditambah, kehadiran laki-laki hidung belang yang mencoba menggoda para biduan tersebut.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, ketika ditemui HR, mengatakan, selalu mengkhawatirkan adanya keributan penonton jika ada hiburan pongdut atau organ tunggal.
Tapi, dengan musik Qhasidah, selain untuk berdakwah, hiburan ini bisa meredam tingkat keributan dan perkelahian penonton pada saat acara digelar. (dn)