Banjar, (harapanrakyat.com),- Persimpangan jalan Pamarican dan Jalan Kapten Jamhur yang dikenal pertigaan RCA kini sangat rawaan kecelakaan, pasalnya persimpangan tersebut hingga saat ini belum memiliki rambu lalu lintas (Lalin), padahal kepadatan arus Lalin sangat padat.
Masyarakat di sekitar persimpangan berharap, pemerintah dengan segera untuk memasang rambu lalu lintas, guna mengantispiasi terjadinya kecelakan.
Seperti dikatakan Asep, Selasa (4/1), penarik becak yang mangkal di persimpangan tersebut, berharap Dinas Perhubungan segera memasang rambu lalu lintas.
“Dalam satu hari selalu ada kecelakaan di persimpangan ini, tidak jarang kecelakaan menimbulkan korban luka, bahkan sudah beberapa kali kecelakan merenggut korban jiwa,” tuturnya.
Lanjut Asep, terlebih jika malam hari penerangan taman yang sering mati, mengakibatkan kondisi persimpangan cukup gelap, ditambah penerangan jalan terhalang oleh rindangnya pohon.
“Bukan hanya siang, saya perhatikan ternyata jika malam hari kondisi lebih menghawaatirkan. Jalan banyak dilalui kendaraan besar seperti bus dan truk, sedangkan penerangan kurang memadai,” ujarnya.
Menurut Asep, jika rambu lalu lintas telah dipasang, setidaknya pengendara sebelum melintas dipersimpangan mengurangi kecepatan, atau bahkan berhenti jika lampu tanda berhenti menyala.
“Saya pikir jika ada rambu lalu lintas kondisi arus kendaraan akan lebih tertata. Sehingga kendaraan yang datang dari arus berlawanan, tidak akan bersamaan melintas persimpangan,” ungkapnya.
Dodo, pedagang bakso yang mangkal di pertigaan jalan Tentara Pelajar, mengatakan, selain arus lalu lintas yang semakin padat, kerawanan juga ditambah dengan banyaknya kendaraan yang keluar masuk gang Sepuluh November.
“Rambu lalu lintas sangat diperlukan, selain memang arus kendaraan yang melintas semakin padat, banyaknya kendaraan seperti motor dan becak yang keluar masuk gang sepuluh November membuat kerawanan kecelakaan menghawatirkan,” keluhnya.
Bahkan menurut Dodo, kecelakaan banyak terjadi ketika kendaraan dari gang Sepuluh November keluar, dari arah lain kendaraan yang tengah melaju kencang tidak dapat menghindar, karena arus lalu lintas padat, atau bahkan tidak sempat melakukan pengereman.
“Saya khawatir jika kondisi seperti ini tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkina kecelakan akan terus terjadi. Bahkan beberapa hari ini, hampir setiap hari terjadi kecelakan, baik ringan atau yang menyebabkan korban luka dan jiwa,” tuturnya.
Hal serupa dikatakan Enceng, pedagang bubur ayam. Menurutnya, jika malam kendaraan yang melintas padat dan biasanya kecepatan kendaraan melaju kencang.
“Jika malam hari malah lebih mengkhawatirkan, kondisi penerangan yang tidak optimal, tidak adanya rambu lalu lintas, ditambah kecepatan kendaraan melintas cukup kencang,” ujarnya.
Lanjut Enceng, setidaknya pertigaan Tentara Pelajar telah merenggut satu korban jiwa dalam tahun 2010, kecelakan terjadi di malam hari, antara kendaraan mobil dan motor dengan korban jiwa pengendara motor.
“Saya meminta kepada pemerintah untuk segera dipasang rambu lalu lintas, dan perbaikan penerangan di pertigaan, agar kecelakan lalu lintas dapat di tekan,” pungkasnya. (pjr)