Banjar, (harapanrakyat.com),– Mulai tahun 2011, pemerintah akan menambah kriteria penilaian bagi kota-kota penerima penghargaan Adipura. Kriteria baru itu adalah penilaian untuk kwalitas air dan kwalitas udara.
Menurut Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan, Pertamanaan dan Lingkungan Hidup, Basir, SP. MP., jika memang akan ada penambahan kriteria penilaian tersebut, maka hal itu tidak akan memberatkan bagi Kota Banjar.
“Saya sendiri belum tahu secara pasti kalau kualitas air dan udara masuk kriteria penilaian Adipura tahun 2011. Namun, jika memang benar ada penambahan kriteria tersebut, saya kira tidak akan memberatkan bagi Kota Banjar,” katanya kepada HR, Senin (24/1).
Alasan Basir, dilihat dari segi kwalitas air dan udara di Kota Banjar memang masih baik. Hal tersebut mengingat pencemaran air dan udara di Banjar masih pada tahap level bawah. Misalnya pencematan air limbah rumah tangga maupun pabrik.
Begitu pula pencemaran udara, lantaran dilihat dari jumlah kendaraan dan pabrik yang ada, jumlahnya belum begitu banyak, tidak seperti di kota besar.
Sedangkan untuk penilaian penataan pasar, menurut Basir, Kota Banjar mendapatkan dispensasi. Lantaran, pasar banjar dalam tahap pembangunan.
“Untuk Kota Banjar, penataan pasar tidak akan dinilai. Sebab, dalam tahap pembangunan. Begitu pula pasar sementara, tidak akan masuk dalam penilaian. Tapi tetap kriteria yang lainnya masuk penilaian,” jelasnya.
Memang untuk meraih penghargaan Adipura bukan perkara yang mudah. Bila ingin mewujudkan sebuah kota bersih dan teduh, bukan hanya tanggungjawab pihak pemerintah saja. Tetapi, dukungan dan kesadaran, atau peran serta masyarakat yang paling penting.
“Artinya, pemerintah mengharapkan partisipasi masyarakat tanpa ada paksaan. Itu yang terpenting,” ucapnya.
Sebenarnya, lanjut Basir, meraih Adipura bukanlah suatu target. Namun tujuannya ialah untuk merubah pola perilaku masyarakat. Dalam hal ini peran serta dan dukungan masyarakat terhadap kebersihan.
Dia menambahkan, peran serta dan dukungan masyarakat terhadap kebersihan, jangan hanya dilakukan karena akan ada penilaian Adipura, tapi harus terus digalakan walaupun tidak ada penilaian.
“Kita tidak ingin jika misalkan Banjar dapat Adipura, tapi ketika ada kunjungan dari daerah lain, ternyata menurut mereka kebersihan di Kota Banjar sebagai peraih Adipura kalah jauh dengan daerah mereka yang notabene gagal meraih Adipura. Kalau seperti itu kita kan malu,” pungkasnya. (adi)