harapanrakyat.com,- Bagi anak-anak di daerah pedesaan, bermain tidak harus dengan menggunakan mainan yang harganya mahal, atau pergi ke tempat-tempat khusus yang menyediakan berbagai macam arena permainan.
Seperti halnya yang dilakukan sebagian anak di Dusun Pasir Leutik, RT 30/12, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Saluran irigasi yang ada di lingkungannya sudah cukup bagi mereka untuk dijadikan sarana bermain dalam mengisi waktu libur.
Dengan berbekal bola plastik, Asep (11), Dede (10) dan teman-temannya tampak riang bermain bola voly air di saluran irigasi. Sedangkan sasak yang terbuat dari sebatang pohon kelapa digunakan sebagai net-nya.
Meski saluran irigasi tersebut tidak terlalu dalam, hanya sebatas dada anak usia 11 tahun, namun aliran airnya cukup deras, dan tidak menutup kemungkinan dapat membahayakan mereka. Apalagi bagi anak yang tidak bisa berenang.
Tapi Asep dan teman-temannya mengaku tidak takut tenggelam, atau terbawa arus air, lantaran mereka mengaku sudah bisa berenang.
Kata Asep, anak-anak di lingkungannya belajar berenang di saluran irigasi tersebut. “Kita bisa berenang juga di sini, tidak perlu pergi ke kolam renang. Makanya tidak takut tenggelam,” ujar Asep, diamini teman-temannya, Minggu (28/11).
Mereka mengaku, sebetulnya ingin mencoba berenang di kolam renang, atau bermain di wahana Banjar Waterpark. Namun, karena lokasinya jauh, dan tentu memerlukan biaya tidak sedikit, sehingga keinginan itu belum dapat terlaksana.
Akhirnya, mereka tetap mengisi waktu libur sekolah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di lingkungannya. Selain bermain di saluran irigasi, mereka juga kerap bermain di areal pesawahan yang telah dipanen.
“Kita kan seperti Si Bolang yang ada di tivi, kalau bermain di sawah biasanya kita mencari belut, ikan-ikan kecil atau tutut buat dimasak ramai-ramai. Tapi kalau dapat ikan kecil, itu nantinya dipelak di sumur,” ujar Dede.
Permainan lain yang sering dilakukan di sawah yaitu, bermain perang-perangan menggunakan lumpur. Bila tubuh mereka sudah dipenuhi lumpur, kemudian beramai-ramai melompat ke saluran irigasi agar tubuhnya bersih dari lumpur.
Setelah merasa puas bermain, lalu mereka pulang ke rumah masing-masing dan mandi menggunakan air bersih supaya tidak terkena penyakit gatal-gatal.
Walau bermain dengan menggunakan fasilitas alam yang seadanya, mereka mengaku selalu riang dan semangat bila menginjak hari Minggu, atau hari-hari libur lainnya.
“Kalau saya dan teman-teman sudah pada punya uang, nanti kita juga akan bermain ke Waterpark,” kata Dede, yang ditepuki teman-temannya.