Kawali, (harapanrakyat.com),- Akses jembatan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Lumbung dan Kecamatan Kawali terganggu. Hal itu terjadi akibat jembatan gongseng yang tepatnya menghubungkan antara Desa Darmaraja Lumbung dan Desa Citeureup Kawali terputus diterjang air sungai Cimuntur awal tahun 2010.
Sebab kondisinya seperti itu, aktifitas masyarakat di kedua wilayah tersebut menjadi sedikit terganggu. Sementara ini, masyarakat terpaksa harus menunggu hingga dilakukan perbaikan oleh pemerintah, jika ingin kembali menggunakan jembatan gongseng tersebut.
Kaur Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Desa Citeureup Kawali, Asep, ketika ditemui HR, Senin (6/12) di ruang kerjanya mengatakan, bahwa sampai saat ini, perbaikan akses jembatan di wilayahnya belum menjadi prioritas pemerintah kab. Ciamis.
Padahal, menurut Asep, akses jembatan yang kini sudah rusak tersebut sangatlah vital bagi kelangsungan aktifitas warga. Alasannya, akses tersebut seringkali dilalui oleh warga, baik dari kalangan petani ataupun pedagang.
“Setelah bencana banjir pada awal Bulan Januari 2010, yang menyebabkan patahnya bagian badan jembatan, hingga kini belum mendapatkan perbaikan,” ungkapnya
Asep mengaku, pihaknya kerap didatangi warga yang ingin mengetahui kapan perbaikan jembatan gongseng akan dilakukan. Tentu saja, pihaknya belum mampu menjawabnya, karena kepastian realisasi perbaikan dari Pemerintah belum diterima pihak desa.
Baim, Sekretaris Desa Darmaraja Kec. Lumbung, ketika ditemui HR, juga mengungkapkan hal yang serupa dengan Asep. Menurut Baim, pihaknya sangat menyoroti dampak rusaknya jembatan gongseng pada bidang perekonomian.
“Jelas sekali, rusaknya jembatan mengganggu roda perekonomian masyarakat di kedua wilayah. Dan hal ini juga sangat menghambat aktifitas warga yang lainnya,” katanya.
Kenapa Baim mengatakan demikian, dia beralasan, pihaknya menjumpai sejumlah pedagang dan petani yang mengungkapkan keluhannya atas dampak terkendalanya perbaikan jembatan gongseng.
“Banyak masyarakat pelaku ekonomi dari kedua desa yang mengeluh karena untuk membawa hasil bumi harus memutar arah jalan yang jarakanya cukup jauh,” katanya
Sementara itu, Dadang Kusmayadi, Anggota DPRD Kab. Ciamis, ketika dimintai tanggapanya oleh HR, mengungkapkan keperihatinannya, melihat kondisi jembatan yang rusak akibat bencana.
Dadang mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan Pemeritah Kab Ciamis untuk mengajukan perbaikan jembatan gongseng tersebut agar akses penghubung kedua desa bisa berjalan lancar.
“Ketika kejadian hancurnya jembatan gongseng otomatis akses kedua desa jadi terputus, dan hal itu pastinya akan menyulitkan masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan sehari-hari,” ungkapnya
Namun, Dadang berharap, karena sudah di penghujung tahun, perbaikan jembatan gongseng bisa direalisasikan oleh pemerintah pada tahun anggaran 2011 nanti. (es)