Pelaku Penyebar Foto Bugil Terungkap
Banjar, (harapanrakyat.com),- Seorang guru berinisal IO (30) yang baru-baru ini foto bugilnya beredar di layanan jejaring sosial Facebook (FB) sudah lama menjanda. Namun, dia hidup tenang dengan seorang anak semata wayangnya yang kini duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar (SD).
Sudah banyak lelaki yang mencoba mendekatinya, tetapi dengan sikap ramah ia selalu menolak secara halus, alasannya masih ingin sendiri dan tengah serius menapak karier.
Ketika demam Facebook melanda, IO pun ikut ketularan menjadi salah satu penggemarnya, karena dengan ber-FB ria, sedikitnya beban kesepian menjanda dapat terobati.
Diantara teman-teman FB-nya ada seorang laki-laki yang rupanya sangat tertarik padanya, sebut saja Rahmat. Rahmat adalah seorang pria beristeri dan bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta, namun sebetulnya dia asli warga Banjarsari, Kab. Ciamis.
Melihat kecantikkan IO, dia sangat tergila-gila. Dengan berbagai upaya Rahmat berusaha untuk mendekati IO.
Singkat cerita Rahmat berhasil mendapatkan nomor handphone (HP) dan alamat rumah IO. Suatu hari, tanpa diduga Rahmat berkunjung ke kota tempat IO tinggal dan langsung menghubungi IO melalui telepon selularnya untuk janji bertemu.
Menurut IO, Sebagai seorang wanita yang memiliki sopan-santun, dia pun menemui Rahmat. Untuk menjaga agar jangan sampai terjadi hal-hal mencurigakan, IO mengajak beberapa sahabat wanitanya untuk makan bersama sekaligus menemui Rahmat.
Satu hal kelemahan IO, dia terlalu percaya pada orang dan sedikit teledor. Pada saat makan bersama, dia tidak curiga ketika Rahmat membuka-buka HP-nya. Padahal saat itu diam-diam Rahmat membuka foto-foto koleksi pribadi IO.
Kemudian, tanpa sepengetahuan IO, secara sembunyi-sembunyi Rahmat memindahkan file foto-foto IO yang tengah bugil dari HP IO ke HP miliknya.
Acara makan bersama pun selesai, Rahmat kembali ke Jakarta. Komunikasi mereka berjalan dengan baik, IO membalas SMS atau menerima telepon dari Rahmat.
Namun, SMS dan telepon Rahmat semakin hari kian berani, rayuan-rayuan gombalnya semakin tinggi, IO merasa gerah dan menjadi malas membalas SMS maupun menerima telepon dari Rahmat.
Mendapat perlakuan yang kurang ditanggapi, Rahmat semakin penasaran. Dia berusaha dengan berbagai cara agar IO mau menjadi istri keduanya.
Tetapi, rasa penasaran Rahmat hanya dianggap angin lalu, sampai akhirnya Rahmat kesal sendiri. Melalui FB dan SMS, Rahmat mulai meneror IO, bahkan pada teman-teman IO. Rahmat mulai mengancam akan meng-upload foto-foto IO yang tengah bugil.
Menghadapi ancaman Rahmat yang menggebu-gebu, IO bersikap tenang-tenang saja, dia berfikir apa yang harus ditakutkan karena merasa tidak pernah ada dosa yang dilakukan. Dan dirinya dengan Rahmat hanya pernah bertemu satu kali, itu pun tidak berduaan, tapi ada orang lain yang menyaksikan pertemuan mereka.
Rahmat rupanya sangat meradang menerima penolakan IO. Dia mulai menyusun rencana dengan berpura-pura merasa terganggu oleh tingkah IO, dan mulai menyebar fitnah memutar balik fakta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun HR di lapangan, Rahmat mengadu pada istrinya bahwa dia sangat pusing dengan tingkah IO yang terus mengejarnya, bahkan IO sering mengirimkan foto-foto bugilnya ke HP Rahmat.
Rahmat kemudian memperlihatkan foto-foto IO hasil curian itu kepada istrinya. Istri Rahmat menelan begitu saja semua cerita karangan suaminya tersebut. Dengan rasa benci yang teramat sangat, istri Rahmat meng-upload foto-foto bugil IO melalui akun FB miliknya yang bernama Yuli Yanti, dan mengirimkannya ke teman-teman IO di FB. Sedangkan akun milik Rahmat di FB bernama Geger Bentang.
Kejadian tersebut membuat geger dunia maya dan akhirnya merebak ke dunia nyata. IO tentu saja sangat terpukul dan terkejut dengan merebaknya foto-foto bugil yang tadinya hanya sebagai koleksi pribadi bagi dirinya, kini menjadi milik umum.
Hal itu membuat para wartawan memburunya, atasan-atasan IO menginterogasinya, masyarakat mencibirnya, sedangkan kaum lelaki asyik menonton keletanjangannya.
Tentu saja atas kejadian itu kini IO merasa shok. Secara fisikologi dia tidak sanggup menerima beban mental yang harus dihadapinya.
Meski pihak sekolah tempatnya bekerjan, maupun Dinas Pendidikan Kota Banjar mempertahankannya, namun IO mengaku dirinya akan tetap keluar dari pekerjaan tersebut, dan memutuskan untuk pergi meninggalkan Kota Banjar tempat dia meniti karirnya selama ini. (Eva)