Banjar, (harapanrakyat.com),- Pada musim penghujan ini, pengusaha kerupuk di Kota Banjar mengalami penurunan omset. Hal itu terjadi karena pengusaha kerupuk menemui kesulitan ketika melakukan pengeringan bahan adonan kerupuk mentah.
Salah satunya dirasakan Ajo (32) pengusaha kerupuk asal Sukarame Kel. Mekarsari Kec. Banjar. Ketika ditemui HR, Ajo mengatakan, pihaknya harus mencari cara agar produksi kerupuk tetap stabil, meskipun cuaca tidak bersahabat.
Upaya yang dilakukan Ajo diantaranya, pertama, produksi kerupuk mulai dilakukan sejak dini hari, yakni antara pukul tiga dan empat. Upaya ini dilakukannya agar para karyawan bisa menjemur atau mengeringkan bahan adonan kerupuk mentah sejak pagi buta.
Padahal biasanya, Ajo melakukan pengeringan kerupuk mentah pada pagi hingga petang. Namun semenjak curah hujan tidak menentu, dirinya terpaksa harus mengangkat keurupuk mentah pada waktu dzuhur.
“Akhir-akhir ini, hujan seringkali turun. Biasanya mulai jam1 atau memasuki sore hari, awan sudah nampak mendung, menandakan bakal turun hujan,” ungkapnya.
Langkah selanjutnya, Ajo memproduksi kerupuk dengan menggunakan mesin. Sehingga produksi kerupuk bisa lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak bahan kerupuk mentah.
Biasanya, Ajo memproduksi kerupuk secara manual, dengan menggunakan tenaga manusia sebanyak 7 sampai 8 orang. Karena alasan cuaca, Ajo menggunkaan mesin dan hanya memakai tenaga pembantu sebanyak 4 orang karyawan.
Dalam sekali produksi, Ajo mengaku bisa membuat bahan kerupuk mentah mencapai 2 kuintal. Sementara ini, pemasaran kerupuk milik Ajo sudah sampai ke sejumlah daerah seperti Majenang, Sidareja, Wanareja, Ciamis, Rancah, Cisaga, dan Banjarsari.
Pada kesempatan yang sama, Ajo mengungkapkan, jika sedang lancar pihaknya bisa mengantongi keuntungan bersih dalam satu bulan mencapai 2 juta rupiah. (AM)