Banjar, (harapanrakyat.com),- Memasuki akhir tahun 2010, sebagian besar petani di areal pesawahan Sumanding mulai melakukan panen padi yang ketiga kalinya disepanjang tahun ini. Hasil panen saat ini meningkat dari musim sebelumnya.
Bahkan, harga pembelian gabah kering giling (GKG) di pasaran mencapai Rp420.000 per kwintal, sebelumnya hanya Rp320.000. Dengan begitu, para petani akan mendapatkan keuntungan cukup besar di musim panen ketiga sekarang.
Seperti diungkapkan Abdul hakim (60), salah seorang petani yang mempunyai lahan seluas 500 bata. Dia mengatakan, jika dilihat dari kondisi tanaman padi, sudah dapat dipastikan hasilnya akan memuaskan.
Namun, Abdul belum bisa mengetahui berapa besar peningkatannya, bila dibandingkan dengan panen sebelumnya. Lantaran, dari lahan sawah seluas 500 bata itu masa panennya tidak sama, karena lahan tersebut terbagi di beberapa lokasi.
“Masa panen sekarang bagus, alhamdulillah, beda dengan masa panen sebelumnya. Sekarang hasilnya bisa lebih besar dan lebih bagus, itu terbukti dari satu bata saja sudah menghasilkan 8 kilogram gabah kering,” katanya, Minggu (5/12).
Dia juga mengatakan, bahwa hasil yang meningkat ini disiasati pula oleh digantinya benih padi yang ditanam, yaitu IR 64. Sedangkan, pada musim tanam sebelumnya Abdul menggunakan benih padi jenis Ciherang.
Menurutnya, benih padi jenis Ciherang dan Cisadane mudah sekali terkena hama. Seperti musim tanam sebelumnya, para petani rata-rata mengeluhkan tanamannya akibat serangan hama.
Namun, penggunaan benih Ciherang juga disesuaikan dengan kondisi cuaca pada saat itu, sebab masa tanam waktu panyelang ketersediaan air kurang, sehingga lebih cocok ditanamani benih padi jenis Ciherang.
“Saya merasa menyesal karena hasil panen sebelumnya sudah dijual semua. Coba kalau dijualnya sekarang, tentu penghasilan akan jauh lebih besar,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kota Banjar, Ir Rachmawati MP, mengaku senang dengan tingginya harga pembelian GKG di pasaran saat ini, karena itu bisa menguntungkan bagi para petani.
Menurutnya, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk GKG di gudang bulog sebesar Rp3.345 per kilo, dari HPP GKG sebelumnya yaitu Rp3.040 per kilo.
“Jika harga pembelian di pasaran lebih besar dari HPP, itu berarti pendapatan petani juga jadi meningkat. Kalau di Banjar memang harganya sudah bagus, di atas HPP. Mudah-mudahan pada panen raya nanti harganya tetap, tidak turun. Sehingga petani bisa diuntungkan,” katanya, Senin (6/12).
Tingginya harga pembelian GKG tersebut, lanjutnya, harus dibarengi pula dengan ditingkatkannya daya beli masyarakat. Lantaran, hal itu akan berdampak pada tingginya harga beras di pasaran.
Sehingga, jika dibarengi oleh meningkatnya daya beli masyarakat, maka tidak akan ada masyarakat yang merasa terbebani akibat mahalnya harga beras. (Redy/Eva)