Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita BanjarDua Agenda Terberat Reformasi Birokrasi

Dua Agenda Terberat Reformasi Birokrasi

Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kota Banjar harus mulai melakukan reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, hal tersebut mutlak dilakukan oleh pemerintah kota.

Untuk itu, pemerintah kota Banjar diminta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara optimal dan melakukan pembinaan secara berkesinambungan kepada aparatur, agar mampu menjalankan sebuah sistem yang dibangun.

Hal itu dikatakan, Ketua DPC PKS yang baru, Supriyadi, dan mantan Wakil Ketua DPRD kota Banjar, Suhardjono SH.

Supriyadi mengatakan, pihak Pemkot Banjar harus meningkatkan pelayanan birokrat kepada masyarakat sesegera mungkin. “Saya tegaskan, kita bukan mendesak. Tetapi mendukung upaya pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi. Salah satu upaya kami dalam mendukungnya yaitu dengan, mengoptimalkan fungsi pengawasan yang kami miliki,” katanya Selasa (30/11).

Karena, lanjut dia, permasalahannya bukan hanya ketika masyarakat membutuhkan pelayanan birokrat sulit ditemui, atau tidak adanya pelayanan yang optimal. Namun, masih banyak yang harus dibenahi.

Supriyadi mencontohkan, masih adanya biaya pelayanan. Misalnya dalam membuat surat di tingkat pemerintahan desa/kelurahan, walaupun petugas berdalih tidak meminta.

“Untuk kedepannya, aparatur harus berani menolak, jangan karena tidak meminta, tapi dikasih terus diterima,” katanya.

Menurut dia, tujuan dari reformasi birokrasi secara keseluruhan yaitu bagaimana pemerintah dapat memberikan pelayanan murah, ramah dan optimal terhadap masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus mampu melakukan efisiensi birokrasi.

Lantaran, baiknya pelayanan bukan hanya dapat menghasilkan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, tapi juga di sisi lain pemerintah tidak dibebani oleh biaya pelayanan yang tinggi.

Pelayanan pemerintah terhadapa masyarakat harus dilakukan secara professional, transparan dan efektif. Tidak boleh ada orang, atau pegawai, melakukan pelayanan yang bukan tanggungjawabnya, dengan kata lain percaloan pelayanan.

Di lain tempat, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Banjar, Suharjono SH, mengatakan bahwa, reformasi birokrasi dapat dilakukan jika para pelayan publik sudah mampu memahami peran, tugas dan fungsinya sebagai pelayan publik.

Untuk itu, yang pertama harus dilakukan dalam me-reformasi birokrasi adalah memberikan pemahaman, serta pengertian terhadap aparatur pemerintah. Mengenai apa sebetulnya tugas, dan peran sebagai aparatur pelayan masyarakat.

Dia menyatakan, ada empat hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam melakukan reformasi birokrasi yaitu, perbaikan mentalitas aparatur, sistem hukum, kesadaran terhadap hukum, dan kontrol.

“Sebaik apapun aparatur dan sistem yang digunakan, kontrol tetap diperlukan. Sebab, aparatur juga manusia biasa, yang bisa melakukan kesalahan. Sehingga kontrol diperlukan, agar kesalahannya tidak fatal. Dan kontrol yang dilakukan sifatnya harus membangun, yaitu dengan memberikan solusi untuk perbaikan,” paparnya.

Lanjut Suharjono, dirinya merasa aneh dengan tindakan beberapa aparatur pemerintah, yang terkesan acuh, dan selalu sibuk oleh kegiatannya, ketika ada masyarakat datang ke kantor pemerintahan.

Sangat berbeda saat masuk ke sebuah toko atau bank. Di pintu masuk masyarakat sudah ditanya oleh petugas dengan kata apa yang bisa kami bantu. Namun dirinya tidak pernah mengalami hal serupa, ketika masuk ke kantor pemerintahan.

Padahal, kata Suharjono, pada prinsipnya pendapatan atau gaji meraka didapat dari sumber yang sama, yaitu dari mereka yang dilayaninya.

Menurut Suharjono, kedepan para aparatur pemerintahan harus mendapatkan pelatihan kepribadian, moralitas dan akuntabilitas, agar pelayanan dapat dilakukan dengan baik.

Selain itu, reward dan punishmen mutlak dilakukan oleh pimpinan. Jika pemimpin enggan untuk melakukan hal tersebut, maka akan banyak pertanyaan muncul dari masyarakat.

Jangan sampai masyarakat beranggapan kepada pemimpin, karena tidak bersih jadi banyak risih, termasuk untuk memberikan tindakan tegas terhadap sebuah pelanggaran.

Suharjono mengaku, dirinya tidak begitu mempercayai akan sistem, lantaran pada dasarnya sistem apapun yang diterapkan, tetap saja kembali kepada aparatur yang akan menjalankan sistem tersebut.

“Yang membuat sistem pelayanan adalah aparatur pemerintahan. Kalau aparatur pemerintahannya sudah bobrok, maka sebaik apapun sistem yang dibuat, tetap akan memberikan ruang untuk melakukan kekeliruan. Jadi, yang pertama harus diperbaiki adalah aparaturnya,” pungkas Suharjono. (pjr)

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Keutamaan Doa Panjang Umur, Raih Kehidupan yang Berkah

Memiliki umur yang panjang dan bermanfaat tentu menjadi dambaan setiap manusia. Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memanjatkan doa panjang umur. Baca Juga: Doa...
Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...