Cimaragas, (harapanrakyat.com),- Soleh alias Oyeh (62), warga Dusun Papandayan, RT 03/01, Desa Raksabaya, Kec. Cimaragas, Kab. Ciamis, yang berprofesi sebagai pawang ular selama lima tahun, akhirnya meninggal dalam waktu beberapa menit setelah ular jenis king cobra mematuk tangan kirinya.
Peristiwa tersebut terjadi Senin (1/11), sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadian itu berawal ketika beberapa warga Desa Situbatu, Kec/Kota Banjar, berburu tupai di wilayah Situbatu.
Dengan tidak sengaja mereka menemukan ular king cobra di sekitar wilayah perburuannya. Melihat adanya ular berbisa itu, maka Nono, salah seorang diantara mereka langsung teringat pada Soleh sang pawang ular di Cimaragas, dan dia pun berinisiatif memanggilnya untuk menangkap ular tersebut.
Nono yang kesehariannya bekerja sebagai sopir angkot 05 jurusan Banjar-Cimaragas, mengaku tahu kalau Soleh itu pawang ular, karena nama Soleh alias Oyeh sudah tidak asing lagi di daerah Cimaragas, apalagi Nono sering ngetem di terminal Cimaragas.
Maka, begitu melihat ada ular yang bisanya terkenal dapat mematikan, Nono langsung memicu sepeda motornya menuju rumah Soleh yang berada di depan Mapolsek Cimaragas.
Sesampainya di rumah Soleh, Nono memberitahukan adanya ular king cobra di tempat perburuan mereka. Kemudian, Soleh pun ikut dan langsung dibawa ke lokasi dimana ditemukannya ular king cobra.
Setelah sampai ke tempat yang dituju, Soleh mulai beraksi untuk menaklukan ular tersebut. Namun naas menimpa sang pawang, ular king cobra sepanjang kurang lebih 3 meter dengan bobot sekitar 5 kg bukannya takluk, tapi malah mematuk tangan kirinya.
Beberapa detik kemudian Soleh mulai merasakan pusing di kepalanya, sementara posisi ular masih menggigit tangannya. Bahkan, untuk melepaskan gigitan dari ular berbisa itu, Soleh harus dibantu oleh orang lain.
Melihat kondisi Soleh semakin kritis, Nono langsung mengantarkannya pulang. Bagian tangan kiri serta wajah Soleh saat itu sudah membiru. Tidak lama Soleh pun sampai di rumahnya.
Kedatangan Soleh disambut tangisan oleh Supini (55), istrinya. Tapi, Soleh sudah tidak mampu berbicara, hanya dengan bahasa isyarat saja ketika bicara pada Supini. Namun menurut Supini, entah apa yang dikatakan suaminya itu, yang jelas Supini semakin kalut melihat kondisi Soleh.
Tidak lama kemudian, datang petugas dari Puskemas Pembantu Cimaragas dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap Soleh. Petugas Puskemas pun tidak dapat berbuat banyak. Hanya tiga menit berada di dalam rumah, akhirnya Soleh meninggal dunia.
Hingga hari Selasa (2/11), seekor king cobra yang telah merenggut nyawa sang pawang ular itu masih tersimpan dalam karung bekas tepung terigu, dan dimasukkan ke dalam peti plastik yang disimpan di dapur rumah Oyeh.
Menurut Abuy, adik korban, bahwa ular tersebut akan dikembalikan lagi ke tempat asal dimana ditemukan. âKami tidak ada niat untuk menjualnya. Bukan karena apa-apa, ular tadinya dari wilayah Situbatu, ya dipulangkan saja ke asalnya,â ucap Abuy.
Soleh (62) alias Oyeh, selain berprofesi sebagai pawang ular, dia juga aktif di kesenian Pencak Silat Sinar Macan Lugay, sebagai peniup trompet, dan itu sudah dijalaninya dari tahun 1980-an. (AM)