Kawali, (harapanrakyat.com),- Pembuatan sumur bor di Dusun Sukamulya Desa Winduraja dari bantuan Pemprov Jabar, yang sejatinya digunakan untuk menutupi kebutuhan air bersih masyarakat sekitar, malah tidak bisa dimanfaatkan.
Terlebih lagi, saat ini masyarakat mengganggap bahwa proyek bantuan tersebut hanya terkesan menghamburkan biaya saja.
Endang (35), warga yang mengetahui pembuatan sumur tersebut, ketika ditemui HR, Sabtu (20/11) mengatakan, masyarakat dan petani setempat sangat menantikan air dari sumur bor untuk kebutuhan pertanian dan lainnya.
Namun, kini lanjut Endang, kondisi bangunan dan juga mesin penyedot sumur bor dibiarkan tanpa ada perawatan, baik oleh pihak Pemerintah Kab Ciamis maupun pemerintahan Desa Winduraja.
A Rudi, warga lainnya, ketika dimintai keterangan oleh HR, menyatakan bahwa dirinya mengetahui proyek sumur bor tersebut. Menurut dia, proyek yang digelar pada tahun 2007 itu, memang tidak berjalan lancar.
“Meski sudah dilakukan pengeboran dengan kedalam 100 meter namun air yang dihasilkan hanya sedikit. Sementara itu, setelah dilakukan pengeboran kembali, air pun tak kunjung keluar karena ada batuan yang menghalangi,” ungkapnya.
Dia juga menambahkan, baiaya pembuatan sumur bor memang cukup lumayan tinggi. Untuk itu, dirinya juga menyayangkan, jika sumur bor malah tidak dipelihara dan dijaga oleh pemerintahan setempat.
“Jangan sampai pembuatan sumur bor itu sia-sia,” ungkapnya.
Sementara itu, Kades Winduraja, Endang Suryana, ketika dikonfirmasi HR, Senin (22/11) menjelaskan, pembuatan sumur bor tersebut dilaksanakan bukan oleh pihak Desa akan tetapi oleh Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kab Ciamis.
“Pihak desa hanya menyediakan tempat untuk pembuatan sumur bor, tepatnya di Dusun Sukamulya. Namun untuk pembuatan dan pembangunan dilakukan langsung oleh pihak kabupaten,” terangya.
Endang mengaku, kalau sumur bor tersebut kini tidak berjalan karena disebabkan kurangnya air yang ada di dasar tanah. Sehingga meski dilakukan penyedotan hasilnya pun tidak akan keluar. (es)