Banjar, (harapanrakyat.com),- Menurut Kabid Koperasi dan UMKM Disperindagkop Kota Banjar Titi Winarti, direncanakan launching kawasan Wisata Kuliner yang berada di kawasan Jl. Hamara Efendi dan Jl. Kantor Pos, pada akhir Bulan Desember tahun 2010 atau malam tahun baru 2011.
“Pada dasarnya untuk pembiayaan penataan kawasan tersebut masuk pada APBD Kota Banjar tahun 2011, namun kami berencana untuk melaksanakannya lebih awal, pasalnya malam tahun baru 2011 merupakan momentum yang cukup tepat untuk menarik wisatawan/pengunjung agar mendatangi kawasan wisata kuliner,” tuturnya, Selasa (16/11)..
Titi menambahkan, pihaknya berharap, para pedagang yang menerima bantuan dan pengurus Koperasi Pasar (Kopas) bisa memanfaatkan sebaik mungkin bantuan dari Kementerian KUKM tersebut.
Artinya, segala sesuatu yang diberikan, seperti gerobak dan alat kelengkapannya bisa dijaga dan dirawat oleh pedagang dan Kopas. Dia tidak menginginkan, bantuan tersebut menjadi tidak berguna dan disia-siakan
Sementara itu salah seorang pekerja yang tengah membereskan grobak membenarkan, adanya keluhan mengenai pemakaian ban bekas pada grobak dagangan yang akan dibagikan kepada pedagang.
“Iya, benar memang ada keluhan, maka dari itu ban grobak di bongkar untuk diganti yang baru, sedangkan dengan kondisi grobaknya tidak ada yang mengeluhkannya,” ucapnya.
Selain itu menurut sumber HR, untuk pemasangan tenda pedagang sangat rumit untuk dilakukan bagi yang masih awam dalam pemasangan tenda dengan model yang akan dibagikan kepada pedagang.
“Yang saya khawatirkan pemasangan tenda, memang tergolong rumit, saya khwatir jika tidak ada penyuluhan terlebih dahulu para pedagang tidak bisa menggunakan tenda,” katanya.
Titi juga membenarkan adanya keluhan dari para pedagang yang akan menerima bantuan gerobak dagangan, yakni perihal ban gerobak yang dianggap tidak memenuhi syarat.
“Memang benar ada keluhan tersebut, kami telah menanggapinya dengan meminta kepada penyuplai barang untuk segera diganti,” ucap Titi.
Lanjut Titi keluhan tersebut dikarenakan ban roda gerobak dagangan merupakan ban bekas, sedangakan para pedagang menginginkan ban gerobak dagangan merupakan ban yang masih baru.
“Tentunya kami juga tidak ingin mengecewaakan para pedagang, sekalipun tidak ada keluhan dari para pedagang, kami memang menilai kurang pantas jika menggunakan ban bekas, oleh karena itu secepatnya akan diganti,” tuturnya. (pjr/dn)