Ciamis, (harapanrakyat.com),- Setelah menggelindingnya bola panas terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan Forum Mahasiswa Lintas (Formal) Ciamis yang membeberkan sejumlah dugaan penyimpangan dan masalah di tubuh PDAM Tirta Galuh Ciamis, ternyata berbuntut kisruh di internal PDAM.
Kekisruhan tersebut menyusul adanya pernyataan dari Formal saat menggelar aksi unjuk rasa, pekan lalu, yang menyebutkan bahwa data-data terkait dugaan penyimpangan dan masalah di tubuh PDAM diperoleh dari orang dalam (karyawan) PDAM yang sakit hati.
Kontan saja, pernyataan Formal tersebut membuat internal PDAM Tirta Galuh sedikit “bergoyang”. Hal itu pun membuat di antara karyawan PDAM dilanda saling curiga.
Pemandangan itu terlihat ketika HR akan menemui Direktur PDAM, Ir. Triani, PD, untuk mengkonfirmasi terkait unjuk rasa Formal, pekan lalu. Saat itu, tidak ada satupun karyawan PDAM yang mau memfasilitasi HR untuk bertemu dengan Triani. Bahkan, mereka sedikit menghindar ketika HR mencoba untuk mengajak berbincang.
“Maaf, situasi di sini lagi sedikit tidak harmonis pasca unjuk rasa kemarin. Bukannya saya tidak mau diajak bicara, tetapi situasinya lagi panas,” ujar salah seorang karyawan PDAM, kepada HR, di kantor PDAM Tirta Galuh Ciamis, pekan lalu.
Dia mengatakan seluruh karyawan PDAM pasti akan menghindar apabila ada orang luar masuk ke kantor PDAM. Apalagi, apabila ditemui oleh wartawan atau LSM. “Karena kalau ngobrol dengan wartawan atau LSM, kita takut dituduh orang dalam yang membocorkan data PDAM ke orang luar,” katanya.
Sebelumnya, Forum Mahasiswa Lintas (Formal), saat menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Ciamis, Rabu (10/11), membeberkan 16 dugaan penyimpangan dan masalah di tubuh PDAM Tirta Galuh. Diantaranya, pada proyek pembangunan sarana air bersih senilai Rp. 18 milyar, proyek pipa air baku, proyek pengembangan pipa distribusi, indikasi korupsi dalam kasus mobil pejabat PDAM, renovasi rumah dinas yang tidak tercantum dalam anggaran, ketidakharmonisan di internal PDAM, masalah mutasi dan kualitas pelayanan.
Ketua Forum Mahasiswa Lintas (Formal) Ciamis, Toni Berlianto Wibowo, mengaku bahwa berkas dan data 16 dugaan penyimpangan dan masalah tersebut pihaknya peroleh dari orang dalam PDAM dan dari hasil investigasi langsung ke lapangan.
“Ketika kita mendapat data dan informasi dari orang dalam PDAM, kemudian kita cros cek ke lapangan. Ternyata ada beberapa kejanggalan dan perlu kita sikapi,” ujarnya, kepada HR, di Gedung DPRD Ciamis, Rabu (10/11).
Dihubungi terpisah, Direktur PDAM Tirta Galuh Ciamis, Triani PD, membantah bahwa telah terjadi kisruh di tubuh PDAM pasca aksi unjuk rasa. “Kita biasa-biasa saja. Kalau pun ada sedikit tidak nyaman, ya mungkin karena ada unjuk rasa kemarin,” ujarnya, kepada HR, di Gedung DPRD Ciamis, Kamis (11/11).
Triani mengatakan, dia sudah mengintruksikan kepada seluruh karyawan PDAM agar tidak terpengaruh oleh aksi unjuk rasa. “Buktinya, kita saat ini tengah konsen merumuskan program-program PDAM yang akan berjalan. Jadi, suasana di internal tetap nyaman. Kalau ada sedikit kurang nyaman, ya wajar karena imbas adanya unjuk rasa,” terangnya. (DK/Bgj)