Ciamis, (harapanrakyat.com),- Guna mencegah pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern, Disperindag Kabupaten Ciamis akan benahi Pasar Tradisional yang ada di Kabupaten Ciamis.
“Kami akan benahi secara bertahap pasar-pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Ciamis, langkah ini kami tempuh untuk mecegah kecenderungan pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern,” ungkap Drs. Asep Sudarman, M.Pd, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ciamis kepada HR, Selasa (9/10) di ruang kerjanya.
Dijelaskan Asep, guna merealisasikan program tersebut, saat ini pihaknya sedang mengupayakan bantuan dana dari propinsi dan pusat untuk pembenahan infrastruktur pasar tradisional.
“Kami sedang upayakan dana dari provinsi dan pusat untuk penataan pasar tradisional berupa perbaikan infrastruktur seperti pemasangan keramik di lantai-lantai pasar supaya pasar tidak terlihat kumuh atau becek, yang menyebabkan konsumen enggan mendatangi pasar tradisional,” jelasnya.
Selama ini, aspek kebersihan, ketertiban dan keindahan (K3) dari pasar tradisional, imbuh Asep, kurang dijaga para pedagang yang berada sehari-hari pasar sendiri.
“Karena aspek K3-nya kurang dijaga, tak heran para pelanggan beralih ke pasar modern, padahal jika aspek tersebut terjaga, kami yakini pasar tradisional tidak akan kehilangan pamornya,” ungkapnya.
Masih menurut Asep, berkaca dari pengamatannya di luar negeri, pasar tradisional diberi klasifikasi khusus berdasarkan tingkat kebersihannya, hal tersebut bisa memacu para pedagang untuk menjaga kebersihan pasar.
“Harusnya diberi klasifikasi A, B atau C berdasarkan tingkat kebersihannya, dan ada reward dan punishment terhadap yang mematuhi atau yang melanggar jadi pedagang terpacu untuk menjaga kebersihan pasarnya,” ujarnya.
Ketika HR, meminta konfirmasi seputar penataan pasar tradisonal, Kepala Koordinator Trade Company Potensi Daerah, Tatang Djauhari mengatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung langkah yang dilakukan Pemkab khususnya Disperindag Kabupaten Ciamis.
Namun, lanjut Tatang, pembenahan infrastruktur tersebut harus dibarengi oleh langkah pembenahan yang bersifat suprastruktur seperti pelatihan manajemen bagi para pedagang pasar tradisional.
Alasannya, âKarena berbicara masalah pasar harus ada keterkaitan dari hulu dan hilir dan keterkaitan berbagai sektor,â jelasnya.
Sebab lain, sambung Tatang, masalah pasar tradisional adalah masalah multidimensi, yang penanganannya harus sistematis.
â”Ketika bantuan diterima, lantas siapa yang harus menjalankannya, bukankah pedagang, kalau pedagang tidak dibekali oleh pelatihan manajemen, khawatir tidak akan menyelesaikan masalah,” pungkasnya. (DK)