Ciamis, (harapanrakyat.com),- Menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS akhir-akhir ini sepertinya banyak dicita-citakan oleh semua orang. Apalagi, di hampir semua pelosok Jawa Barat (Jabar), penerimaan CPNS mulai dilaksanakan. Kontan saja, hal itu menarik semua kalangan masyarakat dan membuat mereka berani beradu nasib, hanya demi kehidupan yang lebih layak.
Sama halnya dengan Yatno (45), petugas kebersihan yang sudah mengabdikan diri sejak tahun 1990 ini, ternyata mengharapkan dirinya bisa menjadi seorang yang berstatus PNS. Upaya pengajuan untuk mendapatkan kesempatan yang dielu-elukan oleh banyak pencari kerja pun dilakukannya.
Gayung bersambut, Yatno mendengar kabar bahwa para petugas kebersihan seperti dirinya akan dipromosikan menjadi PNS tahun ini. Bayangan mendapatkan penghasilan lebih, dengan status baru menjadi impian dia dan keluarga setiap harinya.
Hingga suatu ketika, kurang lebih beberapa minggu yang lalu, menurut cerita Yatno, dirinya dipanggil oleh unsur pimpinan di Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kab. Ciamis, untuk membicarakan perihal kenaikan pangkat bagi dirinya.
Pada pembicaraan tersebutlah, Yatno menceritakan, dirinya diminta untuk menyediakan sejumlah uang sekitar 6 juta, dengan dalih akan dipermudah untuk menjadi Petugas Kebersihan dengan status PNS.
Yatno pun ke sana-kemari mencari pinjaman sebisanya, untuk mendapatkan sejumlah uang yang dibutuhkan guna mempermudah dirinya dalam menggapai impian, seperti yang dijanjikan kepadanya.
Pada awalnya, Yatno hanya mendapatkan uang sebanyak Rp 1 juta, yang kemudian ia serahkan kepada salah seorang petugas keuangan di tempatnya dia bekerja. Namun, uang tersebut, menurut petugas yang didatangi Yatno, belum sepenuhnya mencukupi keperluan administrasi.
Kemudian Yatno diminta mencari dana kembali, kurang lebih hampir Rp 5 juta, untuk keperluan âini ituâ. Dia pun kembali mencari uang tersebut kepada kerabat dan mendapatkannya. Dari salah satu Bank, dia mendapat 2,5 juta, dan dari pinjaman kerabat dia memperoleh 2,5 juta.
Uang yang dia dapatkan, kembali ia berikan kepada petugas keuangan yang berada di tempatnya bekerja. Total uang yang diserahkan Yatno kepada pihak yang dipercaya akan mempromosikan dirinya jadi PNS, akhirnya mencapai 6 juta rupiah.
Namun belakangan, dia mengetahui, bahwa dirinya tidak mungkin mendapatkan kesempatan menjadi PNS. Alasannya, hingga saat ini belum sepenuhnya dia ketahui. Informasi tersebut dia dapatkan langsung dari pihak Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kab. Ciamis.
Perasaan dan impiannya menjadi terbalik, dia merasa dikecewakan karena janji unsur pimpinan tempatnya berkerja tersebut. Kepada HR, Yatno mengeluhkan penderitaan yang dialaminya itu.
Lebih jauh dia menceritakan, dia berani berhutang ke Bank dan kerabat, hanya untuk mencapai suatu hal yang dijanjikan kepadanya. Tapi kini, dirinya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa, hal itu karena dia merasa dirinya orang biasa, dan tergolong dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Yatno terpaksa, harus mengumpulkan sejumlah uang kembali, untuk membayar hutangnya kepada pihak Bank dan kerabat. Dia mengaku pasrah dengan apa yang dialaminya kini. Dia berjanji akan kembali bekerja seperti sedia kala, menjadi petugas kebersihan, yang bekerja seolah siang-malam, tanpa status PNS, dan dengan gaji Rp. 600 ribu.
Ayah dari dua anak tersebut, harus banting-tulang memenuhi kewajiban dan kebutuhan sehari-hari keluarganya. Dan menyisakan sejumlah uang, untuk membayar sesuatu hal yang dia impikan dan tidak pernah dia rasakan.
Kepala Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang Kab. Ciamis, H. Yonni, ketika dikonfirmasi oleh HR, Selasa (2/11) sedang berada di luar kota (Bandung), dan saat dihubungi via telepon selulernya, yang bersangkutan belum memberikan keterangan/ jawaban apapun. (dn)