Ciamis, (harapanrakyat.com),- Asosiasi Petani Kapol Ciamis (APKC) meminta Dunia Perguruan Tinggi lakukan Penelitian Budidaya Kapol. Penelitian tersebut dimaksudkan agar masyarakat memahami berbagai kegunaan komoditas tanaman kapol baik dari sisi ekologis, ekonomis, dan sosial.
Kunkun Hernawanto, Ketua APKC, kepada HR, Minggu (21/11), menjelaskan, selama ini keterlibatan dunia kampus dalam melakukan penelitian terhadap tanaman kapol belumlah optimal dan masih dilakukan sebatas individu.
“Secara individu banyak para akademisi yang berkecimpung dalam penanaman kapol. Namun, keterlibtan tersebut belum kepada tahapan penelitian dan juga tidak dilakukan dalam kerangka intitusi,” jelasnya.
Dia mengutarakan bahwa pihak APKC selama ini sudah melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah baik Kabupaten, Propinsi atau Pusat. Bahkan APKC sudah melakukan kemitraan dengan pihak perbankan, dan dunia usaha.
“Justru kami belum bekerjasama secara formal dengan dunia kampus, padahal untuk pengembangan budidaya kapol diperlukan keterlibatan dunia kampus, seperti penerapan teknologi budidaya tanaman kapol hingga penerapan teknologi paska panen,” tuturnya.
Ia juga menambahkan pihaknya membuka tangan untuk bekerjasama dengan pihak kampus dalam hal penanganan budidaya kapol. Mengingat saat ini permintaan pasar domestik dan pasar Internasional terhadap komoditas tersebut sangat tinggi.
“Permintaan terhadap kapol dari pasar domestik dan Internasional sangat tinggi, seharusnya hal ini dijadikan peluang oleh pihak kampus sebagai bahan kajian, seperti di tahun 2011 ini, APKC diminta salah satu insvestor menyediakan kapolaga untuk ekspor,” tambahnya.
Ketika HR meminta tanggapan kepada Rektor Unigal Prof Dr H. S Koswara, Selasa (23/11) melalui telepon selulernya, hingga berita ini diturunkan belum menanggapi masalah keterlibatan dunia kampus dalam pengembangan budidiaya kapol. (DK)