Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini, bagi sebagian orang membawa berkah tersendiri. Terlebih lagi, orang tersebut memiliki usaha atau penopang hidup yang bergantung pada unsur cuaca/ curah hujan.
Salah satu contohnya saja, usaha para petani yang sehari-hari hidup di daerah tadah hujan. Mereka mengandalkan datangnya hujan untuk mendapatkan penyuburan bagi lahan-lahan milik mereka.
Namun, keadaan itu berbeda dengan para penambang pasir di daerah Dusun Bantardawa Desa Rejasari, Kecamatan Langensari. Selama hampir tiga minggu ini, para penambang pasir di wilayah tersebut tidak berangkat ke Sungai Citanduy yang biasa menjadi andalan penopang hidup mereka, lantaran debit air sungai sedang tinggi.
Siman, seorang penambang sekaligus pengangkut pasir, ketika ditemui HR, Selasa (5/10), di tanggul sungai Citanduy mengatakan, dirinya bersama dengan penambang lainnya sudah hampir satu bulan ini menganggur.
Ia beralasan, curah hujan yang turun pada akhir-akhir ini menyebabkan debit sungai Citanduy menjadi tinggi. Siman khawatir, seandainya dia tetap memaksakan diri menambang pasir, dia akan mendapatkan kesulitan.
Lebih lanjut, Siman menjelaskan, para pelanggannya yang berasal dari wilayah Sidareja Jawa Tengah, Cikawung, dan beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah dan Barat, sejak mengetahui debit air sungai tinggi, mereka mulai tidak datang.
Alasan lainnya, mereka juga mengetahui tidak adanya aktifitas penambangan pasir di Bantardawa. Akibat hal itu, para penambang pasir tidak mendapatkan penghasilan yang sedianya mereka peroleh ketika sungai sedang surut.
Seperti halnya penambang pasir, Siman menceritakan, aktifitas yang selama ini membantu menopang kebutuhan hidupnya terhenti untuk beberapa lama. Padahal, menurut dia, kebutuhan sehari-hari dirinya dan keluarga tidak bisa dihentikan.
Dari aktifitas penambangan pasir tersebut, Siman mengaku mendapatkan sejumlah uang yang lumayan cukup untuk menutupi kebutuhan dapur. Tapi, semenjak banjir (debit tinggi), dia terpaksa harus mencari jalan lain untuk menutupi kebutuhannya.
Kepada HR, Siman menceritakan pekerjaan sementara yang dilakukannya adalah mencari dan memotong kayu yang bisa dijual. Kayu-kayu yang ia cari adalah kayu yang berada di sekitar aliran sungai Citanduy.
Siman berharap, kondisi saat ini tidak berlangsung lama dan berkepanjangan. Alasannya, ia mengaku ingin kembali bekerja dan berakitifitas seperti sedia kala. (Deni/Koran-HR)