Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Pemaduserasian perencanaan pembangunan di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Barat-Jawa Tengah yang dilaksanakan Rabu, 20 Oktober 2010 di Banjar, antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjar dan OPD yang berkaitan dengan wilayah perbatasan tersebut, menghasilkan beberapa point penting dari kedua wilayah.
Kabid Fisik Bappeda Kota Banjar, Ir. Dadang Dartoyo, mengatakan, hasil rapat yang diperoleh dari Bidang Fisik Bappeda Kota Banjar yaitu, Banjar menjadi simpul transportasi luar provinsi dan luar pulau.
Kemudian, pemeliharaan jalan akses jembatan Langensari-Madura, lanjutan pembangunan fly over Langensari, rencana pembangunan Cijolang II menghubungkan Kec. Purwaharja dan Kec. Panulisan, yang perencanaannya dilakukan oleh pihak Kabupaten Cilacap.
“Lalu kami juga melakukan pemeliharaan jalan di sekitar wilayah perbatasan, serta merencanakan pembangunan jembatan Cibeureum-Karangkamulyan, perencanaan ini dilakukan oleh Bappeda Kota Banjar dan Bapeda Kabupaten Ciamis,” terang Dadang, Selasa (26/10/2010).
Jembatan Madura-Langensari
Sedangkan, point penting yang dihasilkan dari Dinas PU Tamben Kota Banjar diantaranaya, meningkatkan jalan ke arah jembatan Madura-Langensari, koordinasi pemeliharaan jembatan Madura- Langensari.
Dan, akses untuk pembangunan jalan ke arah Cijolang II sudah dianggarkan, namun pembangunan Cijolang II untuk tahun 2011 belum dianggarkan, lantaran menunggu perencanaan teknis dari Kabupaten Cilacap.
Selain itu, hasil rapat yang diperoleh juga meliputi usulan dari pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Majenang, yaitu menginginkan adanya kerjasama dengan PMI Kota Banjar, kerjasama antar Dinas Kesehatan Kota Banjar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, serta antara RSU Banjar dan RSU Majenang.
Dikatakan Dadang, pihak Bappeda Kabupaten Cilacap mencatat bahwa yang menjadi anatomi permasalahan di lintas batas adalah mengenai Jamkesda (Jaminan kesehatan daerah).
MoU RSUD Banjar & Cilacap
Untuk itu, Bappeda Kabupaten Cilacap mendukung adanya MoU antara RSU Banjar dan RSU Cilacap, sehingga pelayanan bersama di tingkat Puskesmas disetarakan, atau tidak dibeda-bedakan.
Misalnya, warga yang berada di wilayah perbatasan seperti Madura, berobat ke Puskesmas atau RSU Banjar, maka mereka harus mendapatkan pelayanan yang sama dengan warga Banjar, begitu pula sebaliknya.
Kemudian, perlu adanya koordinasi pemberantasan penyakit menular dari kedua wilayah. Dan, pada tahun 2011 mendatang, Bapeda Kabupaten Cilacap akan melakukan pendataan Jamkesda.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap juga melakukan pendataan Jamkesda dan Puskesmas, serta mendata jumlah Jamkesmas yang di luar kuota.
“Bappeda Kabupaten Cilacap mengusulkan membuat Rumah Singgah untuk orang gila atau gepeng, yang pendanaannya dibiayai oleh pemerintah pusat,” jelasnya.
Sedangkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mengusulkan adanya kerjasama antar Puskesmas lintas batas. Bagi warga yang memiliki SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) disarankan untuk berobat di Kabupaten Ciamis.
Kemudian, akan mendata ulang jumlah Jamkesda yang di luar kuota. Dinkes Kabupaten Ciamis juga telah membuat MoU dengan RSU Banjar dan RSU Tasikmalaya.
Untuk pihak Bapeda Kabupaten Ciamis, saat ini telah melakukan peningkatan jalan di daerah perbatasan Ciamis-Banjar. Serta, merencanakan pembangunan jembatan Karangkamulyan-Cibeureum.
Aksesbilitas Antar Daerah
Di tempat terpisah, Walikota Banjar, DR. dr. H. Herman Sutrisno, MM, mengatakan, keberpihakan bukan hanya sekedar pada penyediaan atau aksebilitas antar daerah saja. Namun juga kerjasama dalam bidang pendidikan, seperti pembangunan sekolah baru di wilayah perbatasan.
âHal itu bisa dilakukan jika di wilayah lain di kawasan perbatasan belum ada SMP, maka kita bangun SMP Negeri. Sehingga, masyarakat dari daerah lain bisa bersekolah ke SMP Negeri yang ada di Kota Banjar,â terangnya, saat ditemui HR usai acara sertijab Kepala Sat Pol PP di Pendopo Balaikota, Selasa (26/10).
Namun, bila di wilayah tersebut sudah ada SMP, maka Pemkot Banjar tidak perlu membangun lagi sekolah yang sama. Lantaran hal itu malah akan mematikan sekolah yang telah ada.
Sedangkan untuk bidang kesehatan, di Langensari sudah terlihat adanya Puskesmas Banjar yang lengkap. Hal itu sama dengan memfasilitasi dan merupakan bentuk kerjasama antar wilayah perbatasan. (Eva/Pjr)