Banjarsari, (harapanrakyat.com),- Sejumlah guru sukwan di daerah Kec. Banjarsari dan Pamarican meminta Pemkab. Ciamis memprioritaskan mereka dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan digelar pada bulan November mendatang.
Diantaranya mengakui, bahwa pengabdian mereka di dalam dunia pendidikan sudah sangat lama. Namun penghasilan mereka, tidak sebanding dengan pengorbanan yang selama ini tercurahkan.
Yayi Waluyana, Ketua Koordinator Komite Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) wilayah Kec. Banjarsari, ketika ditemui HR, Senin (25/10) mengatakan, pihaknya berharap agar Pemkab. Ciamis mempertimbangkan nasib para guru honorer dan sukwan di wilayahnya.
Ia mengaskan, banyak sejumlah guru honorer/sukwan yang sudah mengabdi diatas lima tahun. Dia meyakini, pengalaman yang dimiliki guru tersebut mampu untuk menjadi bahan pemikiran pemerintah.
Kepada HR, pihaknya juga mengaku kecewa atas kebijakan pemerintah yang hanya melakukan pendataan tenaga guru honorer atau sukwan yang mengajar di sekolah negeri saja.
Padahal di sekolah swasta, jumlah guru honorer/sukwan lebih banyak, dan pengabdiannya jauh lebih lama. Yayi juga mengaku sudah mengabdi sebagai sukwan selama 13 tahun di SMK AMS Siliwangi Banjarsari.
Dari data yang ada padanya, khususnya di Kecamatan Banjarsari, jumlah tenaga guru sukwan atau honorer mencapai 600 orang. Belum lagi jumlah guru yang belum masuk pada pendataan.
Hal senada diungkapkan Baehaqi Efendi, Ketua Koordinator KTSI wilayah Kec. Pamarican, dia mengatakan, pihaknya meminta pengakuan status honorer dan sukwan dari pemerintah kab. Ciamis.
Sama halnya dengan Yayi, pengabdian yang dia curahkan untuk mendidik siswa sudah berlangsung lama. Dia pun akhirnya sedikit pasrah, âKalaupun sulit untuk menjadi PNS, ya minimal pemerintah daerah memberikan honor daerah atau dana stimulan secara terus menerus, minimal per tiga bulan,â pungkasnya. (amlus)