Parigi, (harapanrakyat.com) Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, rencanakan percepatan program pembangunan. Pihak desa menargetkan tahun 2009-2010, pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan desa lainnya bisa tuntas.
Kepala Desa Karangbenda, Kec. Parigi Ir. Aris Paryadi, mengatakan, ada empat kegiatan yang akan dikerjakan dalam rencana program pembangunan desa pada tahun 2009-2010. Yang pertama, proyek pengerasan sekaligus pengaspalan jalan poros Desa sepanjang 400 m yang berlokasi di blok Pogor Dusun Bojong Malang yang berhubungan dengan Desa Cintakarya.
“Diharapkan dengan selesainya jalan jalur poros desa, sarana perekonomian masyarakat di dua Desa itu dapat berjalan lancar, sehingga dari hasil pertanian bisa meningkat seperti gula, kayu dan kelapa, kata Aris kepada HR, di ruang kerjanya, beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, lanjut Aris, akan dibangun pula jalan antar kampung sepanjang 600 m yang berlokasi di Dusun Karangbenda yang menghubungkan ke Dusun Bojongmalang. Pembangunan proyek jalan tersebut didanai dari bantuan PPIP (Program Pembangunan Inprastruktur Pedesan) yang dikucurkan Pemkab Ciamis tahun anggaran 2009 dengan dana sebesar Rp. 100 juta.
Ketiga, kata Aris, pihaknya juga saat ini akan menyelesaikan gedung olah raga sekaligus tempat ruangan serbaguna dengan kapasitas daya tampung sekitar 400 orang.
“Dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian gedung serba guna ini berkisar Rp. 900 juta dan kita optimis tahun 2010 Gedung Serba Guna bisa rampung,” ujarnya.
Selain pembangunan infrastrukur, tambah Aris, pihaknya pun memiliki kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat. Di bawah binaan Tim Penggerak PKK Desa Karangbenda, kini memiliki 10 kelompok warungan yang sumber dananya berasal dari dana Raksa Desa dan Dana UEDSP.
“Pengembangan dalam program ekonomi ini bertujuan untuk memberikan kehidupan kepada masyarakat, agar mereka tidak perlu berhubungan dengan rentenir dalam menjalankan usahanya,” kata Aris.
Sementara di sektor pertanian, Desa Karangbenda mengalami masalah, yakni, dalam hal persoalan pengairan yang hingga kini belum teratasi. Menurut Ketua Kelompok Tani Desa Karangbenda Dedi Sudarman, 25 tahun kebelakang di daerahnya merupakan wilayah penghasil padi yang cukup potensial. Namun, belakangan ini produksi padi di daerahnya sangat mengkhawatirkan.
“Penurunan produksi padi di desa kami disebabkan oleh sistem pengairan yang tidak optimal akibat rusaknya beberapa mata air yang diakibatkan dari hutan gundul,” katanya. Karenanya, Dedi berharap Pemkab Ciamis segera membangun Cekdam untuk mengatasi kesulitan air untuk lahan pertanian. (Ukan)