Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Para petani di Desa Andapraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengoptimalisasikan sawah tadah hujan milik mereka dengan menanam sayuran dan palawija. Hal itu terpaksa dilakukan untuk mempertahankan mata pencaharian sekaligus salah satu upaya menghadapi musim kemarau tahun ini.
Carim, petani asal Dusun Cikupa RT 02 RW 11, Desa Andapraja, ketika ditemui Koran HR, Selasa (28/07/2015) lalu, mengatakan, untuk meningkatkan produktifitas lahan tadah hujan, petani memilih usaha tani yang tetap memiliki nilai jual tinggi, mudah dilaksanakan dan berumur pendek.
“Salah satunya yaitu melalui budidaya tanaman sayuran,” katanya.
Maman Rasiman, petani lainnya, mengatakan, menanam sayuran di lahan sawah tadah hujan selain dapat menjadi alternati siklus perkembangan hama dan penyakit, juga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Seorang petani yang namanya minta dirahasiakan, mengatakan, beralih pungsinya para petani melakukan budidaya tanaman sayuran, bukan semata–mata karena hasil dari tanaman sayuran lebih besar dibanding padi. Namun, hal itu tidak lain agar petani tetap bisa memiliki pendapatan.
Kepala BP3K Kecamatan Rajadesa, Memed AG.,Amd, ketika dihubungi Koran HR, Selasa (28/07/2015), menjelaskan, setiap kali musim hujan, pihaknya selalu menghimbau kepada petani agar memanfaatkan sawah tadah hujan dengan bercocok tanam sayuran dan tanaman palawija.
Menurut Memed, dari luas baku sawah 1.318 hektar yang ada di kecamatan Rajadesa, 1.153 hektar diantaranya masih ditanami padi. Sedangkan sekitar 165 hektar lainnya, ditanami tanaman sayuran dan palawija.
“Dan untuk memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau, selama ini para petani memanfaatkan sumber air yang ada dengan menggunakan mesin pompa air,” pungkasnya. (dji/Koran-HR)